MENGENAL BUDAYA IMLEK
Salah satu tradisi China adalah Imlek atau Sin Tjia yang
pada masa lalu masih belum bebas untuk dirayakan oleh penduduk
keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia. "Lalu, pada pemerintahan
Gus Dur barulah perayaan tahun baru China yang disebut Imlek diakui dan
dijadikan sebagai salah satu hari besar di Indonesia." tutur Elisa.
Sejak saat itulah, warga Tionghoa boleh merayakan Imlek secara
besar-besaran dan terbuka. Imlek memang tidak lepas dari angpao dan
makan bersama keluarga besar; akan tetapi, tidak semua penduduk di
Indonesia mengenal asal mula imlek sebagai perayaan tahun baru China dan
apa saja tradisi yang biasa dilakukan.
Tiap awal musim semi, orang China yang berlatar belakang
sebagai petani bercocok tanam agar pada musim gugur mereka dapat menuai
hasil panen dari bercocok tanam dan menyimpannya untuk musim semi
berikutnya. Hal itu dikarenakan pada musim dingin mereka tidak dapat
bercocok tanam dan tidak mendapatkan penghasilan. "Namun sebelum
bercocok tanam, mereka melakukan upacara untuk meminta berkat dari Tuhan
supaya pada musim gugur para petani dapat memanen hasil cocok tanam
mereka." jelas dosen Sastra Tionghoa tersebut.
Kemudian, beliau juga melanjutkan bahwa pada Dinasti Han
perayaan upacara yang dilakukan oleh orang China sebelum bercocok tanam
dijadikan sebagai tahun baru penanggalan China yaitu bulan 1 tanggal 1.
Terdapat dua macam penanggalan China yakni berdasarkan matahari dan
bulan. Pada penanggalan matahari yang biasa kita pakai berjumlah 365
hari sedangkan penanggalan bulan berjumlah 354 hari. Hari Imlek
dirayakan berdasarkan bulan oleh karena itu tiap tiga tahun sekali
mereka menambahkan bulan ke-13 yang dinamakan Bulan Lun yang
jumlahnya 33 hari agar sama dengan penanggalan matahari. Oleh karena
itulah, tiap tahun hari Imlek tidak berbeda jauh dengan hari Imlek
sebelumnya, sekitar akhir Januari atau Februari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar